A.
Metode
Penyelesaian Sistem Persamaan Linear Dua Variabel
Persamaan linear adalah sebuah persamaan aljabar, yang tiap sukunya mengandung konstanta, atau perkalian
konstanta dengan variabel tunggal. Persamaan ini dikatakan linear sebab hubungan
matematis ini dapat digambarkan sebagai garis lurus dalam Sistem koordinat Kartesius. Beberapa bentuk persamaan linear yaitu:
a.
x + y = 5 (persamaan
linear dua variabel)
b.
x2 + 6x = -8
(persamaan kuadrat satu variabel)
c.
p2 + q2 =
13 (persamaan kuadrat dua variabel)
d.
2x + 4y + z = 6 (persamaan linear
tiga varibel)
Salah satu
contoh penyelesaian persamaan linear:
Carilah
penyelesaian sistem persamaan x + 2y = 8 dan 2x – y = 6
Jawab ;
x + 2y = 8
2x – y = 6
(i) mengeliminasi variable x
x + 2y = 8 | x 2 | –> 2x + 4y = 16
2x – y = 6 | x 1 | –> 2x – y = 6 – ………*
5y = 10
y = 2
masukkan nilai y = 2 ke dalam suatu persamaan
x + 2 y = 8
x + 2. 2 = 8
x + 4 = 8
x = 8 – 4
x = 4
HP = {4, 2}
(ii) mengeliminasi variable y
x + 2y = 8 | x 1 | –> x + 2y = 8
2x – y = 6 | x 2 | –> 4x – 2y = 12 + ……*
5x = 20
x = 4
masukkan nilai x = 4 ke dalam suatu persamaan
x + 2 y = 8
4 + 2y = 8
2y = 8 – 4
2y = 4
y = 2
4 = 2
HP = {4, 2}
Jawab ;
x + 2y = 8
2x – y = 6
(i) mengeliminasi variable x
x + 2y = 8 | x 2 | –> 2x + 4y = 16
2x – y = 6 | x 1 | –> 2x – y = 6 – ………*
5y = 10
y = 2
masukkan nilai y = 2 ke dalam suatu persamaan
x + 2 y = 8
x + 2. 2 = 8
x + 4 = 8
x = 8 – 4
x = 4
HP = {4, 2}
(ii) mengeliminasi variable y
x + 2y = 8 | x 1 | –> x + 2y = 8
2x – y = 6 | x 2 | –> 4x – 2y = 12 + ……*
5x = 20
x = 4
masukkan nilai x = 4 ke dalam suatu persamaan
x + 2 y = 8
4 + 2y = 8
2y = 8 – 4
2y = 4
y = 2
4 = 2
HP = {4, 2}
Bentuk umum untuk persamaan linear
adalah

Dengan menggunakan metode ini, kita harus mengeliminasi/menghilangkan
salah satu variabel dengan cara penjumlahan ataupun pengurangan. Contoh soal
Tentukan himpunan selesaian dari SPLDV yang memuat persamaan-persamaan 2x + 5y
= –3 dan 3x – 2y = 5.
Untuk menentukan selesaiannya, pertama kita harus mengeliminasi salah satu
variabelnya. Misalkan kita akan mengeliminasi variabel x, maka kita
harus menyamakan koefisien x dari kedua persamaan tersebut. Koefisien x
pada persamaan 1 dan 2 secara berturut-turut adalah 2 dan 3. Sehingga kita
harus menyamakan koefisien x dari kedua persamaan tersebut menjadi KPK
dari 2 dan 3, yaitu 6, dengan mengalikan persamaan 1 dengan 3 dan persamaan 2
dengan 2.
Dengan cara yang sama, kita dapat mengeliminasi variabel y untuk
mendapatkan nilai dari x.
Sehingga diperoleh selesaiannya adalah x = 1 dan y = –1,
atau dapat dituliskan sebagai himpunan selesaian Hp = {(1, –1)}.
System persamaan
linear dua variable memiliki tiga metode yaitu:
-
Metode
eliminasi
-
Metode
substitusi
-
Metode
grafik
B. Metode Grafik
Metode
grafik hanya bisa digunakan untuk menyelesaikan permasalahan dimana hanya
terdapat dua variabel keputusan. Untuk menyelesaikan permasalahan tersebut,
langkah pertama yang harus dilakukan adalah memformulasikan permasalahan yang
ada ke dalam bentuk Linear Programming (LP).
Metode
grafik adalah satu cara yang dapat digunakan untuk memecahkan masalah
optimalisasi dalam programasi linier. Keterbatasan metode ini adalah variabel
yang bisa digunakan terbatas (hanya dua), penggunaan 3 variabel akan sangat sulit
dilakukan.
Dua macam
fungsi Program Linear:
- Fungsi tujuan : mengarahkan analisa untuk mendeteksi tujuan perumusan masalah
- Fungsi kendala : untuk mengetahui sumber daya yang tersedia dan permintaan atas sumber daya tersebut.
Grafik dari persamaan linear dua variabel ax + by = c adalah
garis lurus.
Penyelesaian SPLDV ax + by = c
px + qy = r
adalah titik potong antara garis ax + by = c dan garis px + qy = r.
Penyelesaian SPLDV ax + by = c
px + qy = r
adalah titik potong antara garis ax + by = c dan garis px + qy = r.
Contoh 1:
Tentukan himpunan penyelesaian SPLDV 3x + y = 15
x + y = 7.
Jawab:
3x + y = 15
Tentukan himpunan penyelesaian SPLDV 3x + y = 15
x + y = 7.
Jawab:
3x + y = 15
- Titik potong dengan sumbu X,
syarat y = 0.
3x + 0 = 15
x = 5.
Titik potong (5, 0) - Titik potong dengan sumbu Y,
syarat x = 0.
3(0) + y = 15
y = 15.
Titik potong (0, 15)
Dalam bentuk tabel
x + y = 7
- Titik potong dengan sumbu X,
syarat y = 0.
x + 0 = 7
x = 7.
Titik potong (7, 0)
Titik potong dengan sumbu Y, syarat
x = 0.
0 + y = 7
y = 7.
Titik potong (0, 7)
Dalam bentuk tabel
0 + y = 7
y = 7.
Titik potong (0, 7)
Dalam bentuk tabel
Lalu bagaimana cara menggunakan grafik persamaan linear untuk
menyelesaikan permasalahan SPLDV? Pada dasarnya, terdapat 4 langkah dalam
menyelesaiakan permasalahan SPLDV dengan menggunakan metode grafik. Keempat
langkah tersebut adalah,
Untuk lebih memahaminya, perhatikan contoh berikut.
Dalam sebuah konser musik, terjual karcis kelas I dan kelas II sebanyak
500 lembar. Harga karcis kelas I adalah Rp 8.000,00, sedangkan harga karcis
kelas II adalah Rp 6.000,00. Jika hasil penjualan seluruh karcis adalah Rp
3.250.000,00, tentukan banyak karcis masing-masing kelas I dan kelas II yang
terjual.
Langkah pertama adalah mengubah kalimat-kalimat pada soal cerita di
atas menjadi model matematika, sehingga membentuk sistem persamaan linear.
Misalkan banyak karcis I dan II yang terjual secara berturut-turut adalah x
dan y, maka kalimat “Dalam sebuah konser musik, terjual karcis kelas I
dan kelas II sebanyak 500 lembar,” dapat dimodelkan menjadi,
Sedangkan kalimat, “Harga karcis kelas I adalah Rp 8.000,00, sedangkan
harga karcis kelas II adalah Rp 6.000,00. Jika hasil penjualan seluruh karcis
adalah Rp 3.250.000,00,”
Langkah kedua, kita cari koordinat dua titik yang dilewati oleh
grafik masing-masing persamaan tersebut. Biasanya, dua titik yang dipilih
tersebut merupakan titik potong grafik persamaan-persamaan tersebut dengan
sumbu-x dan sumbu-y.
Sehingga grafik persamaan x + y = 500 memotong sumbu-x
di (500, 0) dan memotong sumbu-y di (0, 500).
Sedangkan grafik 8.000x + 6.000y = 3.250.000 memotong sumbu-x
di (406 1/4, 0) dan memotong sumbu-y di (0, 541 2/3).
Langkah ketiga, kita gambarkan grafik persamaan-persamaan tersebut
pada koordinat Cartesius. Grafik persamaan-persamaan di atas dapat dilukis
dengan memplot titik-titik yang telah kita cari pada koordinat Cartesius
kemudian hubungkan titik (500, 0) dan (0, 500) untuk mendapatkan grafik x
+ y = 500, serta titik (406 1/4, 0) dan (0, 541 2/3) untuk mendapatkan
grafik 8.000x + 6.000y = 3.250.000.
Dari grafik di atas diperoleh bahwa titik potong grafik x + y
= 500 dan 8.000x + 6.000y = 3.250.000 adalah (125, 375). Sehingga
selesaian dari SPLDV di atas adalah x = 125 dan y = 375.
Sistem persamaan linier dua variabel adalah persamaan- persamaan linier
dua variabel yang saling berhubungan dengan variabel-vaiabel yang sama.
Bentuk umum dari sistem persamaan linier adalah :
Bentuk umum dari sistem persamaan linier adalah :
a1x + b1y + c1 = 0
a2x + b2y + c2 = 0
a2x + b2y + c2 = 0
Grafik dari persamaan linear dua variabel ax + by = c adalah garis lurus.
Penyelesaian SPLDV ax + by = c
px + qy = r
adalah titik potong antara garis ax + by = c dan garis px + qy = r.
Penyelesaian SPLDV ax + by = c
px + qy = r
adalah titik potong antara garis ax + by = c dan garis px + qy = r.
Langkah-langkah untuk menentukan penyelesaian SPLDV dengan menggunakan
metode grafik adalah sebagai berikut:
1. tentukan titik potong garis dengan sumbu X, syarat y = 0,
2. tentukan titik potong garis dengan sumbu Y, syarat x = 0,
Langkah (1) dan (2) dapat disederhanakan dalam bentuk tabel sebagai berikut:
Langkah (1) dan (2) dapat disederhanakan dalam bentuk tabel sebagai berikut:
3. gambar garis dari setiap persamaan,
4. tentukan titik potong kedua garis, titik potong tersebut adalah
penyelesaian SPLDV.
Contoh 1:Tentukan himpunan penyelesaian SPLDV 3x + y = 15
x + y = 7.
Jawab:
3x + y = 15
1. Titik potong dengan sumbu X, syarat y = 0.
3x + 0 = 15
x = 5.
Titik potong (5, 0)
3x + 0 = 15
x = 5.
Titik potong (5, 0)
2. Titik potong dengan sumbu Y, syarat x = 0.
3(0) + y = 15
y = 15.
Titik potong (0, 15)
Dalam bentuk tabel
3(0) + y = 15
y = 15.
Titik potong (0, 15)
Dalam bentuk tabel
x + y = 7
1. Titik potong dengan sumbu X, syarat y = 0.
x + 0 = 7
x = 7.
Titik potong (7, 0)
x + 0 = 7
x = 7.
Titik potong (7, 0)
2.
Titik potong dengan sumbu Y, syarat x = 0.
0 + y = 7
y = 7.
Titik potong (0, 7)
0 + y = 7
y = 7.
Titik potong (0, 7)
C.
Metode
Substitusi
Metode adalah metode yang digunakan dalam
ilmu Matematika
untuk menyelesaikan suatu persoalan dengan cara menggabungkan
persamaan-persamaan yang telah diketahui.
Subtitusi adalah suatu metode yang digunakan untuk menyelesaikan persamaan
linier dua variabel dengan cara menganti salah satu variabel ke persamaan lain. Penyelesaian SPLDV menggunakan metode substitusi dilakukan
dengan cara menyatakan salah satu variabel dalam bentuk variabel yang lain
kemudian nilai variabel tersebut menggantikan variabel yang sama dalam
persamaan yang lain.
Contoh
Tentukan himpunan penyelesain dari sistem persamaan linier dengan cara
subtitusi.
3x + y = 6 dan 4x – 2y = 10
jawab
y = 6 – 3x
ganti nilai y dengan persamaan 6 -3x pada 4x – 2y = 10
4x – 2 (6 – 3x) = 10
4x – (12 – 6x) =10
10x = 22
x = 2,2
nilai x disubtitusikan ke y = 6 – 3x4x – (12 – 6x) =10
10x = 22
x = 2,2
y = 6 – 3. 2.2
y= 6 – 6,6
y = -0,4
D.
Metode
Eliminasi
Eliminasi adalah
suatu metode yang digunakan untuk menyelesaikan persamaan linier dua variabel
dengan cara menghilangkan salah satu unsur atau variabel sehingga variabelnya
menjadi satu variabel. Berbeda dengan metode
substitusi yang mengganti variabel, metode eliminasi justru menghilangkan salah
satu variabel untuk dapat menentukan nilai variabel yang lain. Dengan demikian,
koefisien salah satu variabel yang akan dihilangkan haruslah sama atau dibuat
samaContoh soal:
Tentukan Himpunan Penyelesaian (HP) dari persamaan linear berikut dengan metode eliminasi!
2x + 3y = 1 … pers.(1)
3x + y = 5 … pers.(2)
Tentukan Himpunan Penyelesaian (HP) dari persamaan linear berikut dengan metode eliminasi!
2x + 3y = 1 … pers.(1)
3x + y = 5 … pers.(2)
Mengeliminasi x
2x + 3y = 1 |x3| 6x + 9y = 3
3x + y = 5 |x2| 6x + 2y = 10 –
7y = -7
y = -1
Mengeliminasi y
2x + 3y = 1 |x 1| 2x +3y = 1
3x + y = 5 |x 3| 9x +3y = 15 –
-7x = -14
x = 2
Jadi, HP = {(2, -1)}
2x + 3y = 1 |x3| 6x + 9y = 3
3x + y = 5 |x2| 6x + 2y = 10 –
7y = -7
y = -1
Mengeliminasi y
2x + 3y = 1 |x 1| 2x +3y = 1
3x + y = 5 |x 3| 9x +3y = 15 –
-7x = -14
x = 2
Jadi, HP = {(2, -1)}
E.
Persamaan Ketergantungan Dan
Ketidakkonsistenan
suatu sistem persamaan linier dengan
dua persamaan dan dua variabel tidak terdapat penyelesaian (no solution) atau
penyelesaian yang jumlahnya tidak terbatas.Apabila kedua persamaan mempunyai
kemiringan yang sama,
maka
gambarnya akan terdapat dua kemungkinan, yaitu :
1. Kedua
garis adalah sejajar dan tidak mempunyai titik potong
sehingga
tidak ada penyelesaian. Kedua persamaan ini disebut
sebagai
sistem persamaan linier yang tidak konsisten.
2. Kedua
garis akan berimpit sehingga penyelesaiannya dalam jumlah
yang tidak
terbatas. Kedua persamaan ini disebut senagai sistem
persamaan
linier yang tergantung secara linier.
Kedua
persamaan yang mempunyai kemiringan yang sama akan
ditunjukkan
dalam contoh-contoh berikut ini.
Contoh
2X + 3Y = 7
(2.2)
4X + 6Y = 12
Persamaaan
kedua-duanya adalah tidak konsisten, karena kedua persamaan ini mempunyai
kemiringan yang sama, tetapi berbeda nilai interceptnya. Jadi, bila digambarkan
kedua persamaan ini akan sejajar satu sama lainnya.
Contoh
5X + 2Y = 10
(2.4)
20X + 8Y =
40
Persamaaan kedua-duanya
tergantung secara linier, karena kedua persamaan ini mempunyai kemiringan dan
nilai intercept yang sama. Jadi, apabila digambarkan kedua persamaan ini akan
berimpit satu dengan lainnya.
Contoh
ReplyDelete5X + 2Y = 10
(2.4)
20X + 8Y = 40
Persamaaan kedua-duanya tergantung secara linier, karena kedua persamaan ini mempunyai kemiringan dan nilai intercept yang sama. Jadi, apabila digambarkan kedua persamaan ini akan berimpit satu dengan lainnya.
itu (2,4) dari mana???